khususnya keperawatan medikal bedah dengan masalah Gagal Ginjal Kronik. 1.3.2 Manfaat Praktis 1.3.2.1 Bagi Penulis Menambah wawasan serta memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset keperawatan, khususnya studi kasus tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada kasus gagal ginjal kronik dan sebagai bahan acuan bagi penulis selanjutnya. kasus asuhan keperawatan pada penderita hipertensi akan dituangkan dalam bentuk studi kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.W Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler : Hipertensi Di Ruang Asoka BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan Tahun 2018” B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Gagal Ginjal Akut Pre Renal (Azotemia Pre Renal) Pada hipoperfusi ginjal yang berat (tekanan arteri rata-rata < 70 mmHg) serta berlangsung dalam jangka waktu lama, maka mekanisme otoregulasi tersebut akan terganggu dimana arteriol afferent mengalami vasokonstriksi, terjadi kontraksi mesangial dan penigkatan reabsorbsi natrium dan air. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yaitu ginjal kehilangan kemampuan mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam keadaan asupan makanan normal. Orang dengan sindrom uremia mengalami gangguan keseimbangan asam basa dengan produksi asam lambung meningkat, terjadi iritasi lambung sehingga mengalami mual muntah. Gagal Ginjal Kronik (CRF) atau penyakit ginjal tahap akhir adalah gangguan fungsi ginjal yang menahun bersifat progresif dan irreversibel. Dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah) ( KMB, Vol 2 hal 1448). By:Leo Rulino. On:April 13, 2022. In: SDKI. Hipervolemia merupakan diagnosis keperawatan yang didefinisikan sebagai peningkatan volume cairan intravaskular, interstitial, dan/atau intraselular. Diagnosis ini diberi kode D.0022, masuk dalam kategori fisiologis, subkategori nutrisi dan cairan dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Hingga 15% gagal ginjal akut yang diinduksi obat disebabkan. oleh reaksi hiperensitivitas yang menyebabkan renal tubular dan. inflamasi interstitial. Banyak golongan obat berpotensi. menyebabkan tubulointerstitial. Tabel I. Mekanisme cedera ginjal akibat obat, dengan beberapa. contoh. Gagal ginjal akut Gagal ginjal pra-ginjal fiwt3R.

contoh kasus askep gagal ginjal kronik